Picture
Konstelasi - Edisi ke-27 Juli 2010 KEBIJAKAN PUBLIK DAN ETIKA PUBLIK
Seluruh pertanyaan publik tentang “Problem [Menteri Keuangan] Sri Mulyani dan Bank Century” akhirnya dijawab sempurna oleh Sri Mulyani Indrawati dalam Forum Kuliah Umum pada 18 Mei 2010 di Jakarta dengan topik “Kebijakan Publik & Etika Publik” yang diselenggarakan P2D
Konstelasi - Edisi ke-27 Juli 2010


SRI MULYANI DAN PENYELAMATAN
BANK CENTURY
Oleh Sony Tan


Dalam suasana genting, pemerintah harus membuat keputusan yang cepat dan tepat. Tidak boleh ada penundaan karena menunda keputusan bisa merugikan perekonomian nasional. Menteri Keuangan Sri Mulyani dan pejabat lembaga keuangan lainnya bekerja keras memikirkan nasib bangsa ini, rapat siang dan malam bahkan sampai tengah malam. Selama keputusan diambil dalam rapat resmi, meskipun di tengah malam, dan keputusan tersebut berdampak positif bagi perekonomian bangsa, maka tidak ada yang salah.


latar belakang

Tahun 2008 terjadi krisis ekonomi global. Hampir semua negara di dunia terkena dampaknya. Tidak terkecuali Indonesia. Salah satu bank kecil bernama Bank Century mengalami kesulitan keuangan yang diakibatkan oleh kesalahan manajemen bank tersebut. Dalam kondisi normal, jatuhnya sebuah bank kecil tidak akan membahayakan perekonomian nasional tetapi dalam kondisi ancaman krisis ekonomi, bangkrutnya bank kecil pun bisa menyeret kejatuhan bank besar akibat hilangnya kepercayaan masyarakat pada perbankan.

apa yang terjadi

Dalam suasana genting di akhir tahun 2008, pemerintah didukung oleh DPR, memutuskan meminta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk menyelamat- kan Bank Century.  Sampai bulan Feb 2009 LPS telah menyuntikkan  dana   talangan (bail out) untuk Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun. Bank Century    berhasil diselamatkan dan Indonesia terhindar dari krisis ekonomi global. 

penyelamatan bank membutuhkan dana besar

Saat itu kondisi Bank Century memburuk sangat cepat dari hari ke hari. Jika terlambat diputuskan maka biaya pemulihan ekonomi akan jauh lebih besar. Dana penyelamatan bank Century sebesar Rp 6,7 triliun jauh lebih kecil dibandingkan  dengan  dana  penyelamatan perbankan negara lain.  Contoh Yunani membutuhkan dana sebesar Rp  1.557 triliun. Portugal membutuhkan dana sebesar Rp 1.044 triliun.

 DPR membentuk pansus Bank Century

Karena beberapa partai politik curiga dana talangan Bank  Century  mengalir  ke  tim  sukses  Presiden  SBY dan Partai Demokrat.  Kecurigaan itu tidak terbukti.  DPR lalu mengarahkan kesalahan pada kebijakan Sri Mulyani. Padahal pemberian dana talangan tersebut sudah terjadi setahun sebelumnya (2008) yaitu pada periode pertama pemerintahan SBY. Dan saat itu DPR pun mendukung.

Bank Century adalah bank kecil. Mengapa tidak dilikuidasi saja?

Di tengah ancaman krisis ekonomi, pemerintah harus memilih menyelamatkan Bank Century atau menutupnya.  Menyelamatkan Bank Century   memerlukan  dana Rp 6,7 triliun namun ada harapan  dana  itu akan  kembali.  Melikuidasi Bank Century memerlukan dana Rp 6,4 triliun yang akan hilang begitu saja.    Selain itu, jika Bank Century dilikuidasi maka data bank akan sulit ditelusuri. Pemerintah bisa kehilangan jejak. Mereka yang melakukan kejahatan perbankan dan merugikan Bank Century akan sulit terungkap. Karena Bank Century diselamatkan akhirnya bisa ketahuan justru ada anggota DPR yang menikmati uang Bank Century.  Di pengadilan yang bersangkutan terbukti bersalah dan dihukum penjara.

Bank Century dirampok pemiliknya. Apakah mereka diproses hukum?
Ya. Pemilik dan pengelola Bank Century sudah diadili di pengadilan dan dijatuhi hukuman penjara dan denda.

Bank Century diselamatkan karena dikhawatirkan kalau bank ini kolaps akan bisa berdampak sistemik. Apa maksudnya dampak sistemik?

Dampak sistemik artinya dampak berantai. Walau pun Bank Century tergolong bank kecil tapi dalam situasi krisis ekonomi, bangkutnya bank kecil bisa memberi dampak psikologis yang besar. Pemilik dana bisa hilang kepercayaannya pada perbankan. Mereka bisa mendadak menarik dananya dari bank dan jika itu terjadi maka bank besar pun akan kolaps. Hal ini pernah dialami oleh Indonesia pada tahun 1998. Saat itu Bank BCA yang tergolong bank besar dan kuat pun akhirnya kolaps.

Bukankah dana Rp 6,7 Triliun lebih baik digunakan untuk kesejahteraan rakyat miskin?

Dana Rp 6,7 triliun dipakai untuk menyelamatkan ekonomi dari ancaman krisis. Dan terbukti Indonesia adalah satu dari sedikit negara yang terhindar dari krisis dan masih menikmati pertumbuhan ekonomi di tahun 2009. Dengan ekonomi yang bertumbuh, pemerintah tetap bisa menjalankan program ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat miskin.


Mengapa masih ada nasabah Bank Century yang belum dapat ganti rugi?

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sudah membayarkan dana simpanan (tabungan dan deposito) kepada seluruh nasabah Bank Century yang tercatat pada pembukuan Bank Century. Nasabah Bank Century yang membeli Reksa Dana Artaboga tidak mendapat penggantian dana karena reksa dana tersebut bukan produk Bank Century walau pun dijual oleh pegawai bank tersebut.

Apakah ada kerugian negara?


Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyuntikkan dana untuk menyelamatkan Bank Century. Dana ini berasal dari iuran premi asuransi yang dibayarkan oleh bank peserta penjaminan, yang pada Juli 2009 sudah berjumlah Rp 14 triliun. Setoran modal pemerintah di LPS sebesar Rp 4 triliun masih utuh. Tidak ada dana APBN yang digunakan dalam BOBC ini. Karena itu tidak ada kerugian negara.

 Siapa  diuntungkan?

Sri Mulyani tidak mengambil manfaat ekonomi secara pribadi. Kebijakan Bail Out Bank Century semata-mata untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat pada perbankan. Hasilnya Indonesia terbebas dari ancaman krisis. Yang diuntungkan adalah Bangsa Indonesia secara keseluruhan.